Skip to main content

TANGISAN POHON KERING KEPADA LANGIT

Aku berdiri pada sisa waktu
Entah esok mungkin lusa
Tubuhku kian membungkuk tanpa baju
Terkapar dipenggal realita
Sedangkan akar yang tertanam
Kering perlahan dalam diam

Aku dan jiwaku menanti waktu
Mengiba kepada langit
Memohon kepada awan-awan
Namun, semakin keras teriakku
Semakin engkau ketus 
Duduk berleha pada singgasana
Menatap warna baju, kulit dan mata
Sangat jauh dari mahkota

Matahari...
Bekas kakimu terlihat 

Pada punggung-punggung rumput
Punggung pohon, gunung
Sawah, tanah, hutan, dan lautan
Kau bakar sebagian raga mereka
Warna-warna berganti rupa
Sebagian menghilang tak kembali
Berganti perumahan, pabrik dan gedung tinggi
Kau tersenyum di atas kursi

Sedangkan aku, hanya sebuah pohon kering
Begitu kecil aku di sana
Menunggu mati tiada daya
Menanti hujan membasuhkan luka.

Dian rusdi 21.0916

Comments

Popular posts from this blog

SAJAK UNTUK AYAH